Senin, 25 Maret 2019

DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI

“DAMPAK PERNIKAHAN USIA DINI”


Pernikahan dini bukan menjadi hal yang tabu lagi ditelinga kita. Bahkan seiring berkembangnya zaman sekarang ini, pernikahan dini pun semakin menjadi-jadi dan banyak sekali remaja-remaja yang kehilangan impian mereka akibat dari pernikahan dini. Pernikahan dini atau biasa disebut dengan perkawinan bawah umur ini ada yang memang dari keinginannya masing-masing dan ada pula yang terpaksa. Padahal pernikahan dini berarti memotong tugas perkembangan remaja baik dalam mencari jati diri, mencoba mandiri dan memotivasi diri untuk berprestasi. Pernikahan dini seakan memaksa remaja menjadi dewasa dengan tanpa memikirkan kesiapan fisik, mental dan sosial pengantin. Lalu apakah pengertian dari pernikahan dini itu sendiri? Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan yang salah satu atau kedua mempelai yang masih dibawah umur 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria. Lalu apakah dampak dari para remaja saat ini melakukan pernikahan dini? Dampak dari para remaja melakukan pernikahan dini sangat banyak yaitu dari segi yang pertama adalah dari segi ekonomi,biasanya ini terjadi ketika keluarga si gadis berasal dari keluarga kurang mampu. Orang tuanya pun menikahkan si gadis dengan laki-laki dari keluarga mapan. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi si gadis maupun orang tuanya. Si gadis bisa mendapat kehidupan yang layak serta beban orang tuanya bisa berkurang. Yang kedua adalah dari segi pendidikan,rendahnya  tingkat pendidikan orang tua, anak dan masyarakat membuat pernikahan dini semakin marak. Menurut saya, Wajib Belajar 9 Tahun bisa dijadikan salah satu 'obat' dari fenomena ini, dimisalkan seorang anak mulai belajar di usia 6 tahun, maka saat dia menyelesaikan program tersebut, dia sudah berusia 15 tahun. Di usia 15 tahun tersebut, seorang anak pastilah memiliki kecerdasan dan tingkat emosi yang sudah mulai stabil. Apalagi bila bisa dilanjutkan hingga Wajib Belajar 12 tahun. Jika program wajib belajar tersebut dijalankan dengan baik, angka pernikahan dini pastilah berkurang. Faktor yang berikut adalah faktor orang tua,entah karena khawatir anak menyebabkan aib keluarga atau takut anaknya melakukan 'zina' saat berpacaran, maka ada orang tua yang langsung menikahkan anaknya dengan pacarnya. Niatnya memang baik, untuk melindungi sang anak dari perbuatan dosa, tapi hal ini juga tidak bisa dibenarkan. Faktor yang berikut adalah faktor Media Massa dan Internet, disadari atau tidak, anak di zaman sekarang sangat mudah mengakses segala sesuatu yang berhubungan dengan seks dan semacamnya, hal ini membuat mereka jadi "terbiasa" dengan hal-hal berbau seks dan tidak menganggapnya tabu lagi. Memang pendidikan seks itu penting sejak dini, tapi bukan berarti anak-anak tersebut belajar sendiri tanpa didampingi orang dewasa. Segi berikutnya dari segi biologis,faktor biologis ini muncul salah satunya karena Faktor Media Massa dan Internet diatas, dengan mudahnya akses informasi tadi, anak-anak jadi mengetahui hal yang belum seharusnya mereka tahu di usianya.
Maka, terjadilah hubungan di luar nikah yang bisa menjadi hamil di luar nikah. Maka, mau tidak mau, orang tua harus menikahkan anak gadisnya. Segi yang berikutnya lagi dari segi kehamilan di Luar Nikah,Kenapa saya pisahkan dengan faktor biologis? Karena hamil di luar nikah bukan hanya karena "kecelakaan" tapi bisa juga karena (maaf) diperkosa sehingga terjadilah hamil di luar nikah. Orang tua yang dihadapkan dalam situasi tersebut pastilah akan menikahkan anak gadisnya, bahkan bisa dengan orang yang sama sekali tidak dicintai orang si gadis. Hal ini semakin dilematis karena ini tidak sesuai dengan UU Perkawinan. Rumah tangga berdasarkan cinta saja bisa goyah, apalagi karena keterpaksaan. Faktor yang terakhir adalah Adat,faktor ini sudah mulai jarang muncul tetapi sampai sekarang ini masih tetap ada di tempat-tempat tertentu,khususnya di tempat yang masih sangat bebudaya. Lalu untuk melindungi para remaja atau untuk mencegah mereka melakukan pernikahan dini dilakukan dengan cara apa?Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada orang tua dan masyarakat tentang cara peningkatan ekonomi, hal ini dapat bekerjasama dengan pihak pemerintah. Bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat dalam pembinaan pendidikan mewujudkan keluarga yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan terhadap para orang tua dan remaja. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak dan pengembangan potensi dan skill yang lebih baik. Upaya pencegahan pernikahan anak usia muda dirasa akan semakin maksimal bila anggota masyarakat  turut serta berperan aktif dalam pencegahan pernikahan anak usia muda yang ada di sekitar kita dan mengajarkan para remaja untuk berkomitmen menjaga kekudusan tubuh mereka dari hal-hal yang sia-sia.

BY ; NERLAND KONGA EMU

DECISION

Hi guys, hari ini Nerland mau sharing  tentang  KEPUTUSAN. Let's start...................
      Guys pasti semua sudah tahu bahwa setiap keputusan yang engkau ambil memiliki konsekuensinya tersendiri. Jadi, jangan pernah mengambil keputusan berdasarkan perasaanmu, tetapi ambillah keputusan berdasarkan pikiranmu, karena itu menentukan anda dewasa atau tidak.

And this is my posting on G+;

  " Every choices , decisions, and principles we make in our daily life according to God's wants , never walk as good as we expect . There are so many challenges that will dam us , but the decision is ours. If a challenge comes and dams us, what we want to do ? Stop or try one more time....? If our self build a relation with God there is no comfort process ,but there is a hard process that we must build and we will grow up more with God.,,,,,,,,,just enjoy the process, in His arms NOTHING IS IMPOSSIBLE..........."

Masa Lalu = Menginterpretasi Atau Sebuah Teks Bahasa Indonesia


        Karya; Nerlan Konga Emu
“Mentari pagi ini sangatlah cerah!” Kata Joy sambil berjalan menuju ke kelas. Tak lama kemudian, guru bahasa Indonesia Joy masuk ke kelas dan seperti biasa siswa-siswi di kelas tersebut berdiri dan memberi salam, “Selamat pagi Ibu Grace!” Kata siswa-siswi di kelas tersebut dengan riang. Setelah mereka duduk, Ibu Grace pun memulai pembelajarannya yaitu bahasa Indonesia.
“Anak-anak,,,,,,, hari ini kita akan belajar untuk menginterpretasi sebuah teks bahasa Indonesia.” Katanya sambil membagikan teks-teks yang akan dinterpretasi kepada siswa-siswi di kelas tersebut. Beberapa saat kemudian, ketika siswa-siswi tersebut sedang keasyikan membaca teks bahasa Indonesia mereka, Joy mengangkat tangan dan berkata, “Bu, Joy kesusahan memahami teks yang sangat panjang ini!” Katanya dengan wajah kesal. Sang ibu pun tersenyum dan berkata kepada Joy, “Joy, kamu harus membacanya sekali lagi. Kalau Joy belum paham,dibaca lagi sampai Joy pahami betul makna teks tersebut.” Ibu Grace menjawab dengan kalimat yang singkat. Joy pun semakin mengeluh dan marah, karena menurutnya perkataan Ibu Grace bukanlah jalan keluar bagi kebingungannya dalam membaca teks tersebut.
   Berkali-kali Joy mengangkat tangannya dan mengeluh dengan teks panjang yang dibacanya. Sedangkan, sang ibupun selalu membalasnya dengan jawaban yang dilontarkannya ketika Joy mengangkat tangan pada pertama kalinya.
Jam dinding di kelas tersebut terus berdetik, “Tik,tik,tik…..”  Dan Joy pun masih terus mengeluh dan wajahnya semakin muram, karena pengeluhannya yang semakin menjadi-jadi, maka tanpa berpikir panjang, Joy pun memutuskan sesuatu yang sangat fatal, yaitu ia bangkit dari tempat duduknya dan memukul mejanya dan berkata, “Bu, aku bosan dengan bacaan bodoh yang ibu berikan, saya tidak mau lagi mengikuti pembelajaran yang membingungkan ini. Saya mau keluar dari kelas ini!” Kata Joy sembari melangkah keluar dari kelas. Sang ibu pun hanya bisa tersenyum walaupun di balik senyuman tulusnya diiringi tetesan air mata.
Setiap hari, guru yang memiliki hati mulia ini terus berdoa untuk kebaikan dan masa depan murid-murid yang sangat dikasihinya. Dia selalu memikirkan cara apalagi yang ia harus lakukan agar Joy memahami maksudnya memberikan teks tersebut kepadanya.
-------------
   Akhirnya, doa tulus dari guru yang sangat berhati mulai ini terkabul. Joy sadar bahwa apa yang telah ia lakukan beberapa hari yang lalu adalah tindakan yang salah. Kemudian, ia memutuskan untuk kembali ke sekolah dan meminta maaf kepada Ibu Grace.
     Ketika Joy tiba di sekolah, ia pun bergegas masuk ke kelas dan ia menatap Ibu Grace sembari meneteskan air mata lalu ia berjalan menghampiri dan langsung memeluk Ibu Grace sembari berkata, "Bu, Joy minta maaf. Joy,, Joy kehilangan akal ketika Joy melakukan hal tersebut pada ibu.” Sang ibu pun lagi-lagi hanya tersenyum “Joy, ibu tahu kamu hanya butuh waktu saja untuk mengerti semua ini.” Kata ibu Grace dengan ucapan yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang. Joy pun terkejut, “Maksud ibu?” Kata Joy penasaran. Sang ibu pun menjawab pertanyaan Joy dengan ramah, "Joy, sekarang Joy harus kembali dan duduk di kursi Joy. Ibu akan mengatakan maksud ibu.”  Joy pun berjalan menuju ke kursinya sembari tersenyum kepada  teman-temannya.
“Anak-anak sekalian. Teks bahasa Indonesia yang panjang yang ibu berikan pada kalian,beberapa hari yang lalu sama dengan masa lalu kalian. Ibu meminta kalian untuk menginterpretasi teks tersebut ada tujuannya. Tujuannya adalah agar kalian bisa memperoleh prinsip atau nilai-nilai baru yang bisa kalian gunakan sebagai pedoman hidup kalian. Begitupun dengan masa lalu kalian. Tuhan mengijinkan sesuatu yang baik maupun buruk terjadi pada kalian karena ada makna yang berarti di balik masa lalu kalian. Tetapi, seringkali kita mengeluh dengan masa lalu kita yang buruk, 'Tuhan, aku kesusahan dengan masalah yang ini, saya tidak mampu Tuhan!’ Sama seperti Joy, ketika ibu berikan teks bahasa Indonesia yang panjang kepadanya, Joy mengeluh karena Joy tidak paham. Begitupun dengan masa lalu kalian. Tuhan sangat mengharapakan kita dapat belajar dan kita hanya butuh waktu untuk kita dapat memahami kenapa masa lalu kita begitu buruk dan menyakitkan.” Kata ibu Grace dengan sangat bijak.
Akhirnya, siswa-siswi tersebut paham maksud dari guru yang memiliki hati yang tulus dan lembut itu. Joy pun memimpin teman-temannya untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang sangat bijak itu ,”Terima kasih ibu Grace!” Teriak mereka dengan riang dan disambut oleh senyuman manis dari Ibu Grace.
  Bagaimana dengan kita? Apa hasil interpretasi masa lalu kita? Apakah kita masih mengeluh dengan masa lalu kita yang menyakitkan dan apakah kita sudah mengampuni orang-orang yang menyakiti kita di masa lalu? Malulah ketika kita berdoa kepada Tuhan dan kita meminta Tuhan untuk selalu mengampuni kesalahan kita, sedangkan kita tidak pernah mengampuni orang lain yang menyakiti kita di masa lalu ataupun yang mengecewakan kita sedetik yang lalu.
   Jadi,teruslah menginterpretasi kejadian-kejadian kecil yang terjadi di kehidupan kita. 💪💙🤗

Senin, 21 Agustus 2017

FAMILY ( Father & Mother I Love You)

To be exact, I was left my my father when I was at fourth grade at elementary school and was left by mother when I was at fifth grade at elementary school. God, although my father and my mother have forsaken me but, l believe l have You and You will never leave me. Because I really know that if I walk with GOD I will not be sad and lonely cause I have HIM and even my father and mother have forsaken me I am still here with GOD my LOVE. Thank you for Your love for me, I am happy because I am always in Your presence. l will not seek the love from the world but just Yours. l love YOU my GOD.........my father and my mother forever and ever. Mother and Father actually l feel so lonely without hugging, talking , etc...both of you, but I am still your daughter, l miss you so much my Father and Mother. Sometimes, when I got some achievements or saw the parent's of my friends I often being sad, cause I miss to spend it with you my parents. I miss the beautiful moment when you were here with me. I miss it so much, but i give thanks to THE SPECIAL PERSONAL that is always be by my side and thank you for teaching me to know HIM my parents. HE IS MY LORD & MY EVERYTHING.
F= ather
A= nd
M= other
I
L= ove
Y= ou


THIS IS ME,,, I DO NOT HAVE MY FATHER AND MY 
 MOTHER ANYMORE, BUT I AM STILL ALIVE, I AM STILL OKAY, AND I AM STILL SCHOOLING IN PANDHEGA JAYA CHRISTIAN SENIOR HIGH SCHOOL KUPANG  BECAUSE I HAVE GOD IN MY LIFE. COME ON GUYS,,,,WE HAVE GOD. TRUST HIM!!!!!!!!!!!!!!!!!