Karya; Nerlan Konga Emu
“Mentari pagi ini sangatlah cerah!” Kata Joy sambil berjalan menuju ke kelas. Tak lama kemudian, guru bahasa Indonesia Joy masuk ke kelas dan seperti biasa siswa-siswi di kelas tersebut berdiri dan memberi salam, “Selamat pagi Ibu Grace!” Kata siswa-siswi di kelas tersebut dengan riang. Setelah mereka duduk, Ibu Grace pun memulai pembelajarannya yaitu bahasa Indonesia.
“Anak-anak,,,,,,, hari ini kita akan belajar untuk menginterpretasi sebuah teks bahasa Indonesia.” Katanya sambil membagikan teks-teks yang akan dinterpretasi kepada siswa-siswi di kelas tersebut. Beberapa saat kemudian, ketika siswa-siswi tersebut sedang keasyikan membaca teks bahasa Indonesia mereka, Joy mengangkat tangan dan berkata, “Bu, Joy kesusahan memahami teks yang sangat panjang ini!” Katanya dengan wajah kesal. Sang ibu pun tersenyum dan berkata kepada Joy, “Joy, kamu harus membacanya sekali lagi. Kalau Joy belum paham,dibaca lagi sampai Joy pahami betul makna teks tersebut.” Ibu Grace menjawab dengan kalimat yang singkat. Joy pun semakin mengeluh dan marah, karena menurutnya perkataan Ibu Grace bukanlah jalan keluar bagi kebingungannya dalam membaca teks tersebut.
Berkali-kali Joy mengangkat tangannya dan mengeluh dengan teks panjang yang dibacanya. Sedangkan, sang ibupun selalu membalasnya dengan jawaban yang dilontarkannya ketika Joy mengangkat tangan pada pertama kalinya.
Jam dinding di kelas tersebut terus berdetik, “Tik,tik,tik…..” Dan Joy pun masih terus mengeluh dan wajahnya semakin muram, karena pengeluhannya yang semakin menjadi-jadi, maka tanpa berpikir panjang, Joy pun memutuskan sesuatu yang sangat fatal, yaitu ia bangkit dari tempat duduknya dan memukul mejanya dan berkata, “Bu, aku bosan dengan bacaan bodoh yang ibu berikan, saya tidak mau lagi mengikuti pembelajaran yang membingungkan ini. Saya mau keluar dari kelas ini!” Kata Joy sembari melangkah keluar dari kelas. Sang ibu pun hanya bisa tersenyum walaupun di balik senyuman tulusnya diiringi tetesan air mata.
Setiap hari, guru yang memiliki hati mulia ini terus berdoa untuk kebaikan dan masa depan murid-murid yang sangat dikasihinya. Dia selalu memikirkan cara apalagi yang ia harus lakukan agar Joy memahami maksudnya memberikan teks tersebut kepadanya.
-------------
Akhirnya, doa tulus dari guru yang sangat berhati mulai ini terkabul. Joy sadar bahwa apa yang telah ia lakukan beberapa hari yang lalu adalah tindakan yang salah. Kemudian, ia memutuskan untuk kembali ke sekolah dan meminta maaf kepada Ibu Grace.
Ketika Joy tiba di sekolah, ia pun bergegas masuk ke kelas dan ia menatap Ibu Grace sembari meneteskan air mata lalu ia berjalan menghampiri dan langsung memeluk Ibu Grace sembari berkata, "Bu, Joy minta maaf. Joy,, Joy kehilangan akal ketika Joy melakukan hal tersebut pada ibu.” Sang ibu pun lagi-lagi hanya tersenyum “Joy, ibu tahu kamu hanya butuh waktu saja untuk mengerti semua ini.” Kata ibu Grace dengan ucapan yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang. Joy pun terkejut, “Maksud ibu?” Kata Joy penasaran. Sang ibu pun menjawab pertanyaan Joy dengan ramah, "Joy, sekarang Joy harus kembali dan duduk di kursi Joy. Ibu akan mengatakan maksud ibu.” Joy pun berjalan menuju ke kursinya sembari tersenyum kepada teman-temannya.
“Anak-anak sekalian. Teks bahasa Indonesia yang panjang yang ibu berikan pada kalian,beberapa hari yang lalu sama dengan masa lalu kalian. Ibu meminta kalian untuk menginterpretasi teks tersebut ada tujuannya. Tujuannya adalah agar kalian bisa memperoleh prinsip atau nilai-nilai baru yang bisa kalian gunakan sebagai pedoman hidup kalian. Begitupun dengan masa lalu kalian. Tuhan mengijinkan sesuatu yang baik maupun buruk terjadi pada kalian karena ada makna yang berarti di balik masa lalu kalian. Tetapi, seringkali kita mengeluh dengan masa lalu kita yang buruk, 'Tuhan, aku kesusahan dengan masalah yang ini, saya tidak mampu Tuhan!’ Sama seperti Joy, ketika ibu berikan teks bahasa Indonesia yang panjang kepadanya, Joy mengeluh karena Joy tidak paham. Begitupun dengan masa lalu kalian. Tuhan sangat mengharapakan kita dapat belajar dan kita hanya butuh waktu untuk kita dapat memahami kenapa masa lalu kita begitu buruk dan menyakitkan.” Kata ibu Grace dengan sangat bijak.
Akhirnya, siswa-siswi tersebut paham maksud dari guru yang memiliki hati yang tulus dan lembut itu. Joy pun memimpin teman-temannya untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang sangat bijak itu ,”Terima kasih ibu Grace!” Teriak mereka dengan riang dan disambut oleh senyuman manis dari Ibu Grace.
Bagaimana dengan kita? Apa hasil interpretasi masa lalu kita? Apakah kita masih mengeluh dengan masa lalu kita yang menyakitkan dan apakah kita sudah mengampuni orang-orang yang menyakiti kita di masa lalu? Malulah ketika kita berdoa kepada Tuhan dan kita meminta Tuhan untuk selalu mengampuni kesalahan kita, sedangkan kita tidak pernah mengampuni orang lain yang menyakiti kita di masa lalu ataupun yang mengecewakan kita sedetik yang lalu.
Jadi,teruslah menginterpretasi kejadian-kejadian kecil yang terjadi di kehidupan kita. 💪💙🤗
Senin, 25 Maret 2019
Masa Lalu = Menginterpretasi Atau Sebuah Teks Bahasa Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar